Warga Korea Selatan Inginkan Bantuan Uang Gelombang 3 untuk Lawan COVID-19


 Warga Korea Selatan memberikan dukungan ada tambahan kontribusi uang untuk menahan imbas COVID-19. Pemerintahan Korea Selatan telah 2x memberi kontribusi keuangan.

pengertian taruhan judi bola secara online

Paling akhir pemerintahan Korsel memberi dana untuk September kemarin.


Berdasar laporan Yonhap, Rabu (25/11/2020), survey memberikan 56,3 % masyarakat Korsel memberikan dukungan ada kontribusi kembali. Penampikan tampil dari 39,7 informan.


Survey menyertakan 500 orang Korea Selatan berumur 18 tahun ke atas.


Sekitar 57,1 % informan minta supaya kontribusi memiliki sifat universal supaya seluruh orang dapat memperolehnya. Tetapi, ada 35,8 % yang pengin kontribusinya memiliki sifat selective.


Pada kontribusi awalnya, kontribusi dikasih ke pelaku bisnis kecil, wiraswastawan, dan kontribusi rumah tangga. Kontribusi gelombang ke-2 diberi pemerintahan Korsel lebih selective.


Sentimen negatif tampil dari masyarakat ibukota Seoul. Nyaris 1/2 informan dari Seoul menampik BLT gelombang tiga.


Sekitar 49,5 % masyarakat Seoul mengatakan penampikan mereka. Yang memberikan dukungan cuman 43,9 %.


Suport dari Incheon dan Gyeonggi terdaftar semakin tinggi, yaitu capai 63,1 %.


Di kelompok simpatisan partai, sebagian besar simpatisan Partai Demokrat memberikan dukungan proposal BLT ini. Keseluruhannya, 74,3 %. Partai Demokrat sekarang ini sedang berkuasa di Korsel.


Penoakan tiba dari Partai Kemampuan Rakyat yang cuman 41,7 % sepakat.


Seoul dan wilayah sekelilingnya akan tutup bar dan club malam, batasi tatap muka keagamaan, dan batasi service di restaurant dalam usaha untuk meredam gelombang ke-3 infeksi virus corona yang lagi berkembang, kata menkes pada Minggu, 22 November.


Tubuh Pengaturan dan Penjagaan Penyakit Korea (KDCA) memberikan laporan 330 masalah virus corona harian baru pada larut malam di hari Sabtu, turun dari 386 yang disampaikan pada hari kemarin, tapi hari ke-5 beruntun laporan lebih dari 300 masalah baru. Begitu seperti mencuplik situs Kanal News Asia, Senin 23 November 2020.


"Gelombang ke-3 pandemi COVID-19 makin bertambah cepat," kata Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo dalam satu pembimbingan.


"Kondisinya benar-benar serius dan genting."


Pandemi nasional didorong oleh barisan infeksi di wilayah metropolitan Seoul yang padat warga, ucapnya, rumah untuk seputar 1/2 dari 52 juta warga negara itu.


Awal hari Selasa, warung kopi besar di tempat Seoul akan disuruh untuk cuman tawarkan service antar dan pengangkutan, sesaat restaurant harus tutup untuk makan dalam tempat sesudah jam 21:00.


Limitasi lain akan difungsikan pada sarana seperti gym, dengan batas kedatangan pada tatap muka keagamaan dan acara olahraga.


Awalnya, Pertama Menteri Chung Sye-kyun menjelaskan pada tatap muka pemerintahan jika ketentuan jarak penjagaan kemungkinan dibutuhkan untuk menahan pandemi yang lebih luas, kantor informasi Yonhap memberikan laporan.


"Kami ada di titik gawat hadapi sebagian besar infeksi di semua negeri," kata Chung.


Di hari Sabtu, seorang petinggi KDCA menjelaskan negara itu kemungkinan hadapi pandemi yang melebihi dua gelombang infeksi awalnya, bila tidak berhasil untuk memblok penebaran sekarang ini.


Dasar penjagaan yang diperketat diperuntukkan beberapa untuk memungkinkannya murid meneruskan ujian masuk perguruan tinggi tahunan yang paling bersaing yang direncanakan pada 3 Desember.


Korea Selatan sudah mengaplikasikan usaha pencarian, pengetesan, dan karantina yang agresif untuk memberantas pandemi tiada berlakukan kuncian.


Tapi negara ini sudah dilanda oleh sebagian kecil infeksi yang terus-terusan, hingga jumlah masalah jadi 30.733 dengan 505 kematian.


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan info jurnalis sesudah penuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri berkaitan pengecekan masalah sangkaan pelanggaran prosedur kesehatan penjagaan penebaran virus Corona atau Covid-19 di acara keramaian yang meli...


Postingan populer dari blog ini

In meetings tape-taped due to the FBI, Lieber explained themself

Jean-Pierre Bacri obituary