Demonstrasi Tak Kunjung Usai, Thailand Kembali Hidupkan UU Larang Kritisi Kerajaan


 Thailand sudah hidupkan kembali lagi undang-undang polemis yang larang kritikan pada keluarga kerajaan dalam usaha untuk mengungkung protes anti-pemerintah sepanjang beberapa bulan.

situs judi sabung ayam online di indonesia

Merilis BBC, Rabu (25/11/2020), beberapa aktivis sudah diundang untuk hadapi tuduhan di bawah hukum lèse-majesté, yang bawa hukuman sampai 15 tahun penjara untuk tiap tuduhan. Ini ialah pertamanya kali dalam lebih dari 2 tahun tuntutan itu disodorkan.


Thailand sudah digoncang oleh protes yang dipegang mahasiswa sepanjang beberapa bulan, dengan beberapa pengunjuk rasa tuntut perombakan pada monarki. Beberapa demonstran mengatakan reformasi konstitusi dan pencabutan perdana mentri negara itu.


Di hari Selasa tempo hari, seorang aktivis mahasiswa terpenting, Parit Chiwarak yang berumur 22 tahun, menjelaskan jika ia sudah terima panggilan untuk lèse-majesté - antara tuduhan yang lain - tapi ia "tidak takut".


"Langit-langit sudah hancur. Tidak ada yang dapat meredam kita kembali," cuitnya, bersama-sama dengan photo panggilan itu.


Minimal enam pimpinan protes khusus yang lain, terhitung advokat hak asasi manusia Anon Nampa dan Panusaya Sithijirawattanakul, diprediksi akan hadapi dakwaan yang serupa.


Hukum lèse-majesté Thailand, yang larang penghinaan apa saja pada monarki, terhitung yang paling ketat di dunia.


Pemerlakukan kembali lagi tuduhan di bawah hukum lèse-majesté dikerjakan mendekati demo yang diperkirakan di hari Rabu di Agen Property Mahkota, satu instansi yang mengatur kekayaan kerajaan atas nama monarki, yang berada di ibukota, Bangkok.


Perubahan terkini ini mengikut kritikan yang makin vocal pada raja oleh beberapa demonstran.


Raja Vajiralongkorn dinilai sebab habiskan sejumlah besar waktunya di Jerman. Protes terhitung tuntutan untuk mengungkung kekuasaan yang belakangan ini diperlebar ke monarki dan sudah melawan keputusan raja untuk mengatakan kekayaan Mahkota selaku punya pribadinya, membuatnya orang paling kaya di Thailand selama ini.


Hal tersebut sampai saat ini secara menyengaja tersimpan dalam keyakinan untuk bungkuslahatan rakyat.


Ada pula pertanyaan mengenai keputusan Raja Vajiralongkorn untuk ambil instruksi individu dari seluruh unit militer yang berbasiskan di Bangkok - fokus kemampuan militer pada tangan kerajaan yang tidak pernah berlangsung awalnya di Thailand kekinian.


Minggu kemarin, minimal 41 orang terluka sesudah benturan di antara demonstran dan polisi di ibukota Thailand, Bangkok. Beberapa demonstran usaha capai parlemen, di mana anggota parlemen memperdebatkan peluang perombakan pada konstitusi.


Mereka lemparkan bom asap dan kantong cat menuju polisi, yang membalas dengan meriam air dan larutan gas air mata.


Thailand mempunyai riwayat panjang kekacauan politik dan protes, tapi gelombang baru diawali semenjak bulan Februari sesudah pengadilan memerintah partai oposisi pro-demokrasi yang muda untuk dibubarkan.


Protes dihidupkan kembali lagi di bulan Juni saat aktivis pro-demokrasi terpenting Wanchalearm Satsaksit raib di Kamboja, tempat ia dikucilkan semenjak kup militer 2014. Ada laporan jika ia dicuri dari jalan dan dimasukkan pada dalam kendaraan.


Beberapa demonstran mendakwa negara sisi Thailand mengendalikan penculikannya - dakwaan yang dibantah oleh polisi dan petinggi pemerintahan.


Tapi protes besar betul-betul diawali saat demonstran mulai menanyakan kemampuan monarki.


Cara barusan mengirim gelombang surprise ke semua negara di mana beberapa orang diajari semenjak lahir untuk menghargai dan menyukai monarki dan takut akan resiko mengulasnya.


Pengertian atas sesuatu yang adalah penghinaan pada monarki di Thailand tidak terang dan barisan hak asasi manusia menjelaskan hukum lèse-majesté kerap dipakai selaku alat politik untuk mengungkung kebebasan bicara dan menampik ajakan oposisi untuk reformasi dan perombakan.


Royalis sudah keluar untuk melawan demo yang dipegang mahasiswa - dan menjelaskan beberapa demonstran pengin penghilangan monarki, suatu hal yang mereka tolak.


Raja Thailand, Rama X Maha Vajiralongkorn menjumpai pendukungnya di kompleks Grang Palace, Bangkok. I sempat memberi respon mengenai demonstan anti-monarki.


Postingan populer dari blog ini

In meetings tape-taped due to the FBI, Lieber explained themself

Jean-Pierre Bacri obituary

Warga Korea Selatan Inginkan Bantuan Uang Gelombang 3 untuk Lawan COVID-19