Skotlandia Jadi Negara Pertama di Dunia Sediakan Tampon dan Pembalut Gratis


 Skotlandia jadi negara pertama yang memberi produk menstruasi dengan gratis di semua negerinya, terhitung tampon dan pembalut. Produk ini akan disiapkan di beberapa sarana umum di semua Skotlandia.

situs judi sabung ayam online di indonesia

Parlemen Skotlandia dengan suara bundar memberikan dukungan RUU Produk Menstruasi sesudah beberapa waktu menyaratkan pengembangan itu. Ini mengisyaratkan produk menstruasi akan ada di gedung-gedung khalayak terhitung sekolah dan kampus di semua Skotlandia.


"Kampanye itu sudah disokong oleh konsolidasi yang luas, terhitung serikat pekerja, organisasi wanita dan tubuh amal," kata Monica Lennon, anggota parlemen yang mengenalkan RUU ini pada 2019.


Diambil dari CNN, Rabu (25/11/2020), Lennon menjelaskan, keputusan itu ialah signal ke dunia jika akses universal gratis ke produk menstruasi bisa direalisasikan.


Memorandum keuangan yang mengikuti RUU itu memprediksi ongkosnya dapat capai seputar £ 8,7 juta (Rp 163,972,293,000) per tahun di tahun 2022, bergantung dalam jumlah wanita yang akan manfaatkan produk menstruasi ini.


Dalam dokumen yang memberikan dukungan undang-undang itu, Lennon menjelaskan logis untuk menginginkan 20% pemakaian pola ingat bukti jika statistik ketidaksetaraan sah memperlihatkan jika nyaris 20% wanita di Skotlandia hidup dalam kemiskinan relatif.


Undang-undang baru itu disanjung beberapa barisan kesetaraan dan hak-hak wanita dan politikus dari bermacam partai yang diwakilkan di Parlemen Skotlandia.


"Senang untuk pilih undang-undang yang inovatif ini, jadikan Skotlandia negara pertama di dunia yang sediakan produk menstruasi gratis untuk semuanya yang memerlukannya. Peraturan ini penting untuk wanita dan anak wanita," catat Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon di halaman Twitter resminya.


Menurut survey pada 2017 dari Rencana International UK, satu diantara 10 anak wanita di Inggris tidak sanggup beli produk menstruasi. Survey itu mendapati jika nyaris 1/2 dari seluruh anak wanita berumur 14 sampai 21 tahun berasa malu dengan menstruasi mereka, sesaat seputar separuhnya tidak masuk sekolah selama seharian sebab menstruasi.


Pada 2018, pemerintahan umumkan jika murid di sekolah, perguruan tinggi dan kampus di semua negara segera dapat terhubung produk sanitasi dengan gratis, lewat investasi sebesar £ 5,2 juta (Rp 98,440,537,312). Pada 2019, dia membagikan £ 4 juta (Rp 75,723,546,960) kembali untuk bikin produk masa ada dengan gratis di perpustakaan dan pusat piknik.


Inggris tahun kemarin mengeluarkan ide untuk menyiapkan produk sanitasi gratis di sekolah dan Selandia Baru lakukan hal sama awalnya 2020.


Postingan populer dari blog ini

In meetings tape-taped due to the FBI, Lieber explained themself

Jean-Pierre Bacri obituary

Warga Korea Selatan Inginkan Bantuan Uang Gelombang 3 untuk Lawan COVID-19